Profesi guru dulunya identik dengan penghargaan sosial dan status terhormat di masyarakat. neymar88 Namun, dalam beberapa dekade terakhir, daya tarik profesi ini tampak mulai memudar di mata generasi muda. Di berbagai survei, jumlah pendaftar program pendidikan guru menurun, dan banyak lulusan keguruan memilih jalur karier lain yang dianggap lebih menjanjikan. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: mengapa anak muda enggan menjadi guru?

Realitas profesi ini saat ini menyimpan berbagai tantangan yang tidak selalu terlihat dari luar. Dalam dunia yang bergerak cepat dan penuh persaingan, menjadi guru kini memerlukan lebih dari sekadar idealisme. Tantangan struktural, ekonomi, dan sosial menjadi alasan utama mengapa profesi guru mulai ditinggalkan generasi muda.

Beban Kerja Tinggi, Penghargaan Rendah

Salah satu penyebab utama anak muda menjauh dari profesi guru adalah ketimpangan antara beban kerja dan penghargaan yang diterima. Guru tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga harus mengelola administrasi yang kompleks, menyusun rencana pelajaran, menilai tugas, hingga mengikuti pelatihan dan asesmen berkala. Dalam banyak kasus, beban ini tidak diimbangi dengan penghasilan yang memadai, terutama bagi guru honorer atau yang belum diangkat menjadi pegawai negeri.

Selain itu, penghargaan sosial terhadap guru juga mengalami penurunan. Di masa lalu, guru sangat dihormati sebagai penjaga moral dan pengetahuan. Kini, tantangan dari orang tua siswa, tekanan dari sistem pendidikan yang kaku, hingga tuntutan digitalisasi membuat peran guru menjadi lebih berat dan tidak selalu dihargai secara layak.

Gaji dan Kesejahteraan Masih Jauh dari Ideal

Faktor ekonomi menjadi alasan kuat mengapa anak muda lebih memilih profesi lain. Gaji guru, terutama di awal karier dan di luar kota besar, masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan profesi lain yang membutuhkan tingkat pendidikan serupa. Ketimpangan antara tanggung jawab dan imbalan ini menimbulkan kesan bahwa menjadi guru bukanlah pilihan rasional bagi mereka yang ingin stabil secara finansial.

Banyak guru muda harus menempuh jalan panjang sebelum bisa menikmati penghasilan layak, dan tak sedikit pula yang harus mencari pekerjaan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Realitas ini tentu membuat banyak lulusan muda berpikir ulang sebelum memilih jalur pendidikan sebagai karier utama.

Profesi yang Kurang Fleksibel dan Minim Mobilitas Karier

Di era digital dan dinamis, anak muda cenderung mencari profesi yang menawarkan fleksibilitas waktu, kesempatan untuk bekerja jarak jauh, serta ruang untuk mobilitas karier. Profesi guru, apalagi di lingkungan formal seperti sekolah negeri, masih dianggap kaku dan kurang adaptif terhadap perkembangan zaman.

Kesempatan untuk berkembang ke posisi strategis di luar kelas juga terbatas. Banyak guru merasa stagnan setelah beberapa tahun mengajar, karena jenjang karier di sektor pendidikan sering kali tidak secepat sektor lain seperti teknologi atau kewirausahaan.

Ketidaksesuaian antara Kurikulum Pendidikan Guru dan Dunia Nyata

Pendidikan guru di berbagai kampus masih banyak yang terjebak dalam pendekatan teoretis, kurang menyentuh realitas lapangan yang penuh dinamika. Ketika mahasiswa lulusan pendidikan guru turun langsung ke sekolah, banyak yang merasa tidak siap menghadapi tantangan nyata: siswa yang beragam, keterbatasan fasilitas, hingga konflik sosial di lingkungan sekolah.

Hal ini memicu rasa frustrasi dan mendorong sebagian lulusan untuk mencari pekerjaan lain yang lebih sesuai dengan ekspektasi atau latar belakang akademiknya.

Kesimpulan

Fenomena anak muda yang enggan menjadi guru mencerminkan tantangan mendalam yang dihadapi dunia pendidikan saat ini. Faktor ekonomi, beban kerja yang tinggi, minimnya penghargaan sosial, serta sistem karier yang stagnan menjadi penyebab utama profesi ini mulai ditinggalkan. Tanpa perbaikan sistemik dalam penghargaan, kesejahteraan, dan fleksibilitas karier, profesi guru berisiko semakin kehilangan generasi baru yang seharusnya menjadi pilar masa depan pendidikan.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *