Di tengah dominasi sekolah unggulan dan institusi berbasis prestasi, keberadaan sekolah swasta non-unggulan kerap terpinggirkan dari perhatian publik maupun kebijakan pemerintah. Padahal, sekolah-sekolah ini memegang peranan slot neymar88 penting dalam mendidik masyarakat luas, terutama di wilayah perkotaan padat atau daerah dengan keterbatasan akses pendidikan negeri. Sayangnya, tanpa sistem kontrol kualitas yang setara, kualitas pengajaran di sekolah-sekolah ini masih sangat bervariasi.

Ketimpangan Mutu Pendidikan di Sekolah Swasta Non-Unggulan

Berbeda dengan sekolah unggulan yang dilengkapi fasilitas modern dan tenaga pengajar berkualitas tinggi, banyak sekolah swasta non-unggulan beroperasi dengan sumber daya terbatas. Kurangnya standarisasi kurikulum yang ketat membuat proses belajar mengajar sangat bergantung pada kebijakan internal yayasan atau kepala sekolah. Akibatnya, capaian kompetensi siswa pun tidak merata.

Baca juga: Apa yang Terjadi Saat Sekolah Non-Unggulan Menerapkan Kurikulum Internasional?

Tanpa adanya acuan kurikulum nasional yang seragam, siswa dari sekolah-sekolah ini kerap tertinggal dalam capaian kompetensi dasar seperti literasi, numerasi, dan kemampuan berpikir kritis. Guru pun sering kali tidak mendapatkan pelatihan berkelanjutan, sehingga sulit menerapkan strategi pengajaran yang relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik.

  1. Kesenjangan fasilitas dan sumber daya antar sekolah swasta

  2. Kurangnya pelatihan rutin untuk guru di sekolah non-unggulan

  3. Tidak adanya acuan kurikulum baku yang diterapkan secara menyeluruh

  4. Sulitnya mengukur mutu lulusan karena tidak ada standar evaluasi seragam

  5. Ketergantungan pada sistem manajemen internal yang bervariasi antar yayasan

Mendorong standarisasi kurikulum nasional di seluruh jenjang dan jenis sekolah merupakan langkah penting untuk menjamin pemerataan mutu pendidikan. Sekolah swasta non-unggulan seharusnya tidak menjadi ruang pendidikan yang tertinggal, melainkan alternatif setara yang dapat menghasilkan lulusan berkualitas. Dengan kebijakan yang inklusif dan sistem evaluasi yang adil, pendidikan Indonesia bisa menjadi lebih merata dan bermakna.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *